Syahlan, Mahasiswa FEBI IIQ An Nur Terpilih Menjadi Ketua IPNU Kapenawon Bambanglipuro

Bantul – Pengurus Anak Cabang IPNU (Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama) dan IPPNU (Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama) Kapanewon Bambanglipuro menyelenggarakan Konferensi Anak Cabang (Konferancab) di SMAN 1 Bambanglipuro, Bantul, Yogyakarta, Ahad (13/02/2022).

Dalam Konferancab IPNU-IPPNU Bambanglipuro itu menetapkan Syahlan dan Yulia Dwi Kustari sebagai Ketua IPNU IPNNU masa khidmat 2022 – 2024.

Syahlan merupakan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) Institut Ilmu al-Quran An Nur Yogyakarta jurusan Perbankan Syariah semeseter dua.

Pria kelahiran Bantul ini sebelumnya juga sebagai Dewan Penggalang Pramuka Gugus Depan di tahun 2014-2015. Selain itu Syahlan juga pernah menjabat sebagai sekretaris bidang Rohani Islam OSIS MAN 1  Bantul di tahun 2017-2018.

Kegiatan Konfercab ini diikuti segenap anggota IPNU IPNNU Bambanglipuro, dan tamu undangan dari Forkompinkap Kapanewon Bambanglipuro; Panewu Bambanglipuro, Koramil Bambanglipuro, Kapolsek Bambanglipuro, KUA Bambanglipuro; dan jajaran pengurus MWC NU dan Banom Ansor Banser, Fatayat, Muslimat; serta Pengurus Ranting NU Kalurahan Sumbermulyo, Mulyodadi, dan Sidomulyo.[]

 

Isa Gautama Pimpin ImMart FEBI IIQ An Nur

Bantul – Serah terima Islamic Mini Mart (ImMart) Fakultas Ekonomi Bisnis Islam (FEBI) Institut Ilmu Al-Quran (IIQ) An Nur Yogyakarta dari pengurus sebelumnya ke pengurus yang baru sudah dilakukan (26/1/2022).  Rizqi Nur Salam sebagai ketua pengelola sebelumnya melakukan serah terima kepada Ketua pengelola yang baru Muhammad Isa Gautama.

Islamic Mini Mart merupakan lembaga di bawah naungan FEBI yang terletak di wilayah Kampus IIQ An Nur Yogyakarta. Islamic Mini Mart merupakan sarana yang diberikan oleh Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam untuk mengembangkan potensi mahasiswa dalam berbisnis sesuai dengan prinsip syariah.

Islamic Mini Mart mempunyai peran yang sangat penting dalam upaya meningkatkan mutu mahasiswa FEBI IIQ An Nur Yogyakarta, melalui praktek dan penerapan administrasi dan manajemen perusahaan dalam lingkup kecil. Dengan adanya Islamic Mini Mart di lingkungan kampus diharapkan dapat menjadi sarana mahasiswa untuk mempraktikkan ilmu administrasi dan manajemen bisnis yang sudah didapatkan saat jam perkuliahan.

ImMart juga menujukkan grafik pertumbuhan yang cukup baik, dari modal hanya sebesar Rp. 500.000 saat ini sudah mencapai omset di atas 100 persen. Semoga peralihan dari pengelola sebelumnya ke yang baru bisa melakukan beberapa terobosan dan peningkatan omset yang lebih banyak lagi.[]

FEBI IIQ An Nur Tutup Perkuliahan Semester Gasal dengan Mujahadah

Bantul – Sebelumnya Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) Institut Ilmu Al-Quran An Nur menggelar Muqaddaman di awal perkuliahan semester ganjil 2021-2022, di akhir perkuliahan sebelum Ujian Akhir Semester (UAS) ini, FEBI IIQ An-Nur Yogyakarta menggelar Mujahadah.

Mujahadah berasal dari kata ‘jahada’ yang berarti ‘bersungguh-sungguh, berjuang’. Dari akar kata ini, lahir kata jihad berarti berjuang dengan fisik, ijtihad berjuang dengan pikiran, dan mujahadah berjuang dengan batin. Dalam banyak literatur, mujahadah diartikan sebagai perjuangan dan upaya optimal untuk mendekatkan diri sedekat-dekatnya dengan Allah SWT.

Acara Mujahadah dibuka oleh Ketua Panitia, Fikrul Humam Adamy dan Dekan FEBI IIQ An-Nur Yogyakarta, M. Arif Kurniawan, S.H.I., M.E.I. “Saya berharap, semua mahasiswa mendapatkan berkah dari ilmu yang disampaikan para dosen-dosen FEBI dan bisa  mengerjakan UAS dengan baik,” ungkap Arif Kurniawan yang juga alumni Pesantren K.H. Ali Maksum, Babarsari, Condong Catur.

Mujahadah dipimpin oleh Habib Abdul Assegaf. Urut-urutan Mujahadah sendiri adalah Rotibul Hadad, Syahadat, dan ditutup dengan Sayyidul Istighfar.

Setelah acara Mujahadah, DEMA FEBI IIQ An-Nur melanjutkan dengan rihlah religi, Ziarah ke makam almarhum Kyai Mbah Nawawi, ke Pondok Pesantren Krapyak, Pesantren Mlangi, dan Gunung Pring. Acara rihlah religi dimulai pukul 16.00 dan berakhir pukul 22.00 WIB.[]

Dosen FEBI IIQ An Nur, Raih 8 Besar BPKH Writing Competition

Jakarta – Edo Segara Gustanto, dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) Institut Ilmu Al Qur’an An Nur Yogyakarta raih delapan besar tulisan yang lolos sebagai pemenang kompetisi menulis yang diselenggarakan atas kerjasama Badan Penyelenggara Keuangan Haji (BPKH) Republik Indonesia (RI) dan Republika. Kompetisi menulis ini diselenggarakan sejak bulan Oktober tahun 2021 dan diumumkan pada bulan ini (Desember 2021) .

Di dalam forum zoom terbatas untuk testimoni pemenang kompetisi ini yang diadakan Republika, Nur Hasan Murtiaji dalam sambutannya menyampaikan jika delapan pemenang ini menyisihkan ratusan peserta lainnya yang mengikuti kompetisi ini.

“Republika mengerucutkan menjadi 20-an tulisan. Kemudian diserahkan ke BPKH RI, untuk kemudian diseleksi lagi 8 tulisan oleh juri perwakilan dari Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) dan Ikatan Ahli Ekonomi Islam (IAEI),” tambah Nur Hasan.

Dalam testimoninya, Edo menyampaikan jika mengikuti kompetisi ini hanya iseng dan ini kompetisi menulis yang pertama kalinya ia ikuti. “Saya menulis tulisan dengan judul BPKH Perkuat Ekonomi dan Keuangan Syariah karena di tahun 2017 saat acara Kementrian Keuangan, berkesempatan mendengarkan langsung penjelasan dari Pak Anggito Abimanyu, selaku Ketua BPKH RI terkait simpang siur berita dana penyelenggaraan dana haji. Dengan paparan tersebut, Saya ingin menuliskannya kembali agar masyarakat mendapatkan pemahaman yang baik terkait penyelenggaraan dana haji yang dikelola BPKH”, ungkapnya.

Berikut pemenang BPKH Writing Competition yang berkolaborasi dengan REPUBLIKA dan IAEI:

PEMENANG UTAMA

  1. Reza Syam Pratama – Bekasi – Supaya Subsidi Haji tak Jadi Skema Ponzi.
  2. Khoiril Anwar – Palembang – Menguap Kemana Larinya Dana Abadi Umat.
  3. Zafrans Gumanti – Depok – Rahasia Murahnya Dana Haji Indonesia.

PEMENANG HARAPAN

  1. Atropal Asparina – Garut – BPKH Menuju Era Baru Ekosistem Haji.
  2. Wira Kusumah – Gorontalo – Amankah Dana Haji?
  3. Wasyith – Yogyakarta – Skrup Kecil itu Bernama BPKH.
  4. Aditya Budi S – Semarang – BPKH, Lembaga Sejuta Umat.
  5. Edo Segara Gustanto – Yogyakarta – BPKH Perkuat Ekonomi dan Keuangan Syariah.

Dema FEBI IIQ An Nur Gelar Acara “Building Creative Economic Opportunities in Diversity”

Bantul – Bertempat di Auditorium Kampus Institut Ilmu Al Qur’an (IIQ) An Nur Yogyakarta, Dewan Mahasiswa (DEMA) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) IIQ An Nur Yogyakarta menggelar acara Seminar dengan tema “Building Creative Economic Opportunities in Diversity.” (24/12/2021)

Pemateri yang hadir dalam acara ini adalah Mahendra Bhirawa yang saat ini menjabat sebagai Komite Pendamping Program & Siaran TVRI. Mahendra Birawa memiliki pengalaman sebagai Google Streetview Photographer dan Chief of Technology Officer, DNA360 sebelum ia bergabung dengan TVRI.

Dalam kesempatan tersebut, Mahendra memaparkan beberapa fakta tingginya penggunaan social media oleh masyarakat Indonesia (Facebook, Twitter, TikTok YouTube, Instagram).  “Mayoritas masyarakat kita sangat hobby shoping (belanja) di internet,” ungkap lulusan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UGM ini.

“Kita harus tahu posisi kita ada di mana. Selain itu dalam menangkap peluang ekonomi kreatif di era digital sekarang, kita harus bisa menentukan segmen yang kita sasar, target siapa saja, dan di mana positioning kita ketika memulai sebuah usaha ekonomi kreatif. Peluang masih terbuka lebar, karena masih banyak yang beradaptasi dengan perubahan ini. Literasi digital masih berkembang, Indonesia memiliki ragam budaya, data personal masyarakat Indonesia juga bertebaran,” tambah Mahendra.

Dalam sambutannya, M. Arif Kurniawan, S.H.I, M.E.I, selaku Dekan FEBI IIQ An Nur Yogyakarta menyampaikan, mahasiswa saat ini harus mempersiapkan diri agar bisa menangkap peluang-peluang ekonomi kreatif di era digital saat ini.  “Mahasiswa juga harus bisa beradaptasi dengan teknologi yang terus berubah, masalah yang muncul di saat ini justru bisa menjadi peluang,” ungkapnya.

Acara ini digelar secara hybrid (sebagian offline, sebagian online) dan diikuti oleh ratusan mahasiswa baik dari kampus IIQ An Nur ataupun dari luar. Acara ini merupakan rangkaian acara Economy Creativity 2021 yang diadakan oleh DEMA FEBI IIQ An Nur Yogyakarta.[]

FEBI IIQ An Nur MOU Dengan 15 LPTNU Lainnya, Untuk Capai Akreditasi Unggul

Semarang – Institut Ilmu Al-Quran (IIQ) An Nur Yogyakarta beserta 15 perguruan tinggi di bawah naungan Lembaga Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (LPTNU) khususnya prodi ekonomi Syariah bertemu untuk  kolaborasi dan kerjasama di Semarang.

Mengadakan kerjasama akademik antar perguruan tinggi merupakan akses menuju lembaga pendidikan tinggi yang unggul. Diharapkan dengan kerjasama tersebut akan melahirkan inovasi dalam bidang pendidikan, tenaga pengajarnya dan fokus penelitiannya. Salah satunya lebih ditingkatkan penulisan jurnal internasional terakreditasi, mengadakan workshop dan webinar ataupun event yang bersifat meningkatkan akreditasi kampus (15/12/2021).

Dengan kolaborasi ini para pihak yang hadir sepakat saling memberikan kontribusi terhadap kemajuan pendidikan yang bersifat sustainable (berkelanjutan). 15 Perguruan Tinggi ini sepakat untuk turut mendukung program Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka (MBKM).

Kerjasama ini, untuk wakil dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) IIQ An Nur Yogyakarta diwakilkan oleh Dekan FEBI IIQ An Nur Yogyakarta, M. Arief Kurniawan, S.HI., M.EI dan Kepala Prodi Ekonomi Syariah FEBI IIQ An Nur Yogyakarta, Puji Sholihah, MM.

Program pendidikan yang berada di kampus akan saling berkontribusi sesuai dengan program merdeka belajar. Akreditasi unggul Perguruan Tinggi bisa diperoleh dengan syarat minimal 50% dosennya sudah S3 atau bergelar Doktor. Membentuk dosen yang totalitas dalam edukasi yakni dengan mulai merubah cara berpikir, mengajar dan meneliti sehingga akan melahirkan akreditasi unggul di bawah LPTNU.

Sebuah kontrol dalam program MBKM dapat disesuaikan dengan program kampus. Di antaranya pertimbangan target kegiatan yang akan dijadikan sebagai indikator, bahwa kolaborasi antar perguruan tinggi dibawah LPTNU ini menjalankan poin kerjasama tersebut.

Tidak kalah penting adalah menemukan jalur yang akan menfasilitasi para tenaga pengajar dalam publikasi jurnal. Untuk tahapan awal akan bekerjasama dengan jurnal berskala nasional dan bahkan membentuk link jurnal internasional. Semoga kolaborasi ini membawa berkah memajukan Perguruan tinggi dibawah naungan LPTNU.[]

Annisa Nur Fitriana Mahasiswa IIQ An-Nur Yogyakarta, Penerima Bidikmisi Kemenag Tahun 2019 Emban Tugas Duta Museum DIY

Bantul – Annisa Nur Fitriana penerima Bidikmisi Kemenag dinobatkan sebagai Duta Museum DIY. Ichak sapaan akrab Annisa, adalah penerima beasiswa Bidikmisi Kementrian Agama (Kemenag) di tahun 2019. Bidikmisi adalah bantuan biaya dari Pemerintah, bagi lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA) atau sederajat yang memiliki potensi akademik yang baik namun memiliki keterbatasan ekonomi.

Ichak merupakan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) Institut Ilmu Al-Quran (IIQ) An Nur Yogyakarta semester lima, jurusan Ekonomi Syariah. Ichak terpilih menjadi Duta Museum Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) bersama 37 finalis lainnya. Ichak diamanatkan oleh Dinas Kebudayaan DIY untuk menjadi Duta Museum Tembi Rumah Budaya. Sebelumnya, penobatan Duta Museum ini digelar di Jogja City Mall pada tanggal 29 November 2021.

Dekan FEBI IIQ An Nur, M. Arief Kurniawan, S.HI., M.EI di ruangannya menyampaikan dukungan kepada Ichak. “Kami sangat bangga, ada mahasiswa FEBI IIQ An Nur Yogyakarta yang turut serta melestarikan kebudayaan yang ada di Yogyakarta. Semoga pengalaman ini, memberi motivasi kepada mahasiswa FEBI yang lain agar lebih berprestasi,” ungkapnya.[]

2 Dosen FEBI IIQ An-Nur Hadiri Munas ADESy

Bantul – Dua orang perwakilan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) Institut Ilmu Al-Quran An-Nur, Puji Sholihah, MM (Kaprodi Ekonomi Syariah) dan Dwi Harmoyo, M.Esy (Kaprodi Perbankan Syariah) menghadiri acara Musyawarah Nasional (MUNAS) Asosiasi Dosen Ekonomi Syariah (ADESy) yang diadakan di UNIDA Gontor, Ponorogo, Jawa Timur (30-31 Oktober 2021).

Selain mengadakan MUNAS, ADESy juga mengadakan Seminar dengan tema “Memperkuat Rekognisi Dosen Ekonomi Syariah.” Seminar tersebut dalam rangka untuk memperkuat rekognisi dosen ekonomi syariah. Selain itu diperlukan keseimbangan antara kajian syariah dengan dunia industri (kerja). Dosen ekonomi Islam diharapkan tetap kritis dan konstruktif sebagai tuntutan profesionalnya.

Dalam MUNAS tersebut, Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) diterima dan pengurus dinyatakan demisioner. Untuk rekomendasi dalam MUNAS tersebut, diusulkan untuk ditambah bidang pendidikan akademik, penelitian dan jurnal, publikasi, dan bidang pengembangan organisasi.

Selain MUNAS dan Seminar, ADESy juga mengadakan sarasehan. Dalam sarasehan tersebut tercetus kesepakatan, bahwa perlu ada sinergitas antar anggota ADESy dan itu dibuktikan dengan membuat MoU. Terakhir, acara MUNAS ADESy ditutup dengan kunjungan ke Pondok Pesantren Modern Gontor.

Dalam MUNAS ini juga, terpilih kembali secara aklamasi Prof. Hilman Latief, MA., Ph.D. sebagai Ketua Asosiasi Dosen Ekonomi Syariah periode 2021-2024. Saat ini Hilman Latief juga menjabat sebagai Dirjen Penyelenggara Haji dan Umrah dan Ketua LAZISMU Pusat.[]

FEBI IIQ An-Nur Gelar Studium General “Santripreuner Menghadapi Disrupsi di Era Society 5.0”

Bantul – Dalam rangka memperingati hari Santri, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) An-Nur Yogyakarta menggelar Studium General “Santripreuner Menghadapi Disrupsi di Era Society 5.0.” Acara ini digelar di Auditorium Utama IIQ An-Nur Yogyakarta (27/10). Hadir dalam Studium General ini di antaranya, Drs. KH. Heri Kuswanto, M.Si dan Dr. Ahmad Syari’uddin, M.Si, Muhammad Arief Kurniawan, S.HI., M.EI dan selaku moderator Eko Priyojadmiko, S.EI., ME.

Dalam kesempatan tersebut, pembicara pertama Heri Kuswanto memamparkan terkait 27 jenis usaha yang ada Pondok Pesantren (Ponpes) Lintang Songo. Ponpes Lintang Songo juga membina santri-santri yang depresi, janda, pemabuk, keluarga broken home, narkoba, bekas begal, dll. Yang menjadi concern ponpes ini adalah pertanian.

“Santri harus memiliki mimpi baik dunia dan akhirat. Kemudian action-nya adalah dakwah dan bisnis. Santri harus memiliki jejaring yang luas sehingga bias dikenal orang banyak. Santri harus berbenah atau punah,” ungkap Kyai Heri Kuswanto yang juga mantan Rektor IIQ An-Nur Yogyakarta.

Sementara pembicara kedua, Ahmad Syari’uddin membahas perubahan-perubahan yang sangat cepat di era saat ini. Era Society 5.0 di mana masyarakat diharapkan dapat menyelesaikan berbagai tantangan dan permasalahan sosial dengan memanfaatkan berbagai inovasi yang lahir di era Society 5.0. Era Society 5.0 juga dapat diartikan sebagai sebuah konsep masyarakat yang berpusat pada manusia dan berbasis teknologi.

“Perubahan di Negara lain tidak berhenti, bahkan ketika mereka istirahat mereka tetap bisa berkarya. Dulu masih zaman pager, sekarang sudah zamannya android. Pilihan untuk sukses ada di kita sendiri, meski definisi sukses itu juga berbeda menurut masing-masing orang,” ungkap Ahmad Syari’uddin.

“Santri punya social capital yang tinggi. Itu nilai plus yang dimiliki santri. Namun trust harus dijaga, karena itu modal dalam membangun apa pun,” tambah Ahmad yang juga Dosen Universitas Veteran Nasional Veteran Yogyakarta.

Acara diakhiri dengan forum tanya-jawab, sebelum acara Studium General ini juga FEBI IIQ An-Nur menggelar acara Maulidan dalam rangka memperingati hari lahirnya Nabi Muhammad SAW, yang diselenggarakan oleh Dewan Mahasiswa FEBI IIQ An-Nur Yogyakarta.[]

Dosen FEBI IIQ An-Nur Berencana Gagas Buku “Qur’anomic”

Bantul – Setiap hari Selasa, dosen-dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEBI) Institut Ilmu al-Qur’an (IIQ) An-Nur Yogyakarta gelar diskusi secara internal. Selasa kemarin (26/10) diskusi yang dilakukan adalah program penguatan literasi dosen-dosen FEBI IIQ An-Nur Yogyakarta.

Hadir sebagai pemantik dalam diskusi tersebut adalah April Purwanto, S.Ag., M.Si, salah satu dosen FEBI IIQ An-Nur yang sangat produktif dalam menulis buku.

Dalam kesempatan tersebut, April Purwanto menyampaikan dalam menulis harus memenuhi kaidah 5W (What, When, Who, Where) + 1H (How). “Menulis dari yang kita alami dan ada di sekitar kita,” ungkapnya.

April Purwanto juga mengutip slogan orang-orang Cina dalam berusaha, “Jika ingin kaya maka dimulai dari usaha/hal-hal yang kecil. Begitu juga dalam menulis, kita tulis sedikit demi sedikit dulu baru kalau sudah terlatih dan lancar kita bisa menulis apa saja,” tambah April yang juga pengajar di UIN Sunan Kalijaga.

Diskusi tersebut juga sempat membahas terkait rencana pembuatan buku “Qur’anomic” versi FEBI IIQ An-Nur Yogyakarta. Insya Allah jika tidak ada halangan merintang, rencana tersebut akan segera direalisasikan.[]